Setelah seharian belajar, yang aku dambakan hanyalah bercinta yang baik. Ayah tiriku selalu ada untuk memuaskanku, tidak peduli apa. Dia punya kontol besar ini yang sempurna untuk pekerjaan itu. Aku suka menungganginya, melompat-lompat di atas kontolnya seperti seorang profesional. Dia punya sesuatu untuk payudaraku, dan dia selalu memastikan untuk meraihnya saat dia meniduriku. Kontolnya yang gemuk rasanya sangat enak, dan aku tidak bisa mendapatkan cukup dari itu. Dia bukan ayah tiri ku, tapi ayah tirinya, dan itu membuatnya semakin menggairahkan. Kami melakukannya di kelas, di meja kerja, atau kadang-kadang, kami pergi ke kamar tidur.Apapun, dia selalu tahu bagaimana cara tepat untuk memukul kontol kerasnya. Dia selalu siap dengan setiap gerakan dan setiap detik, dengan cintanya.