Seorang wanita muda yang menggiurkan, segar dari kepompong masa remajanya, merindukan kehangatan sentuhan pria yang berdenyut. Dia mencari penghiburan di tangan seorang ahli pijat pria, tidak menyadari perjalanan duniawi yang menantinya. Saat dia meremas-remas bahunya yang lembut, tangannya mau tidak mau melayang ke lekuk tubuhnya, memicu api di dalamnya yang hanya bisa disentuh oleh sentuhan pria. Pijatan itu bermetamorfosis menjadi pertemuan yang penuh gairah, jari-jarinya menjelajahi kedalamannya saat dia membalas dengan melakukan pertunjukan yang menggoda. Garis kenikmatan dan rasa sakit antara lenguhannya, dia menggantikan rintihan polosnya dengan tarian yang lebih dalam, menggantikan irama tarian polos mereka dengan tarian primorf yang memulai hasrat polos.