Akhir-akhir ini aku merasa agak terpuruk, maklumlah, hal-hal yang biasa dilakukan remaja.Maka, ketika ayah tiriku menghampiriku dan menanyakan ada apa, aku hanya bisa pasrah saja membiarkan semuanya keluar.Kuceritakan kepadanya betapa aku merasa tersesat dan sendirian, betapa tidak ada yang membuatku bahagia lagi.Ia menyimakku dengan sabar, pandangannya penuh pengertian.Kemudian, tanpa sepatah kata pun, ia menggandengku dan mulai menciumku.Sentuhannya menyulut api dalam diriku, api yang sudah begitu lama membara.Aku bisa merasakan hasratnya padaku, kebutuhannya untuk membuatku merasa lebih baik.Dan ketika tubuh kami saling membelit, aku tahu bahwa inilah yang sebenarnya aku butuhkan. Pengalamannya dan keluguanku berpadu menciptakan perpaduan sempurna antara kenikmatan dan kenyamanan.Kami saling menjelajahi tubuh, erangan kami memenuhi ruangan.Ketika akhirnya dia mencapai klimaks, dia menarik keluar dan melepaskan beban panasnya ke sekujur pantatku yang bulat.Sungguh saat ekstasi murni, saat yang membuatku sadar bahwa terkadang, cara terbaik untuk menemukan kebahagiaan adalah melalui tempat-tempat yang paling tak terduga.